Jumat, 26 Desember 2014

Penyebab Dan Gejala-Gejala Penyakit Batu Ginjal


gejala batu ginjalDi Indonesia, kasus penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang relatif tinggi jumlah penderitanya (0,5% dari populasi). Penyakit ini dapat terjadi pada kaum pria maupun wanita. Tetapi jika kita bandingkan, maka pria lebih banyak mengalaminya dibandingkan wanita. Dari penelitian didapatkan kenyataan bahwa penyakit batu ginjal terutama terkait dengan obstruksi saluran kencing pada pria.

Batu ginjal sering disebut Nephrolithiasis atau renal calculi merupakan massa keras yang mengkristal seperti batu batu kecil yang dapat terbentuk pada bagian saluran kencing.
Kristal-kristal kecil yang terbentuk  di dalam ginjal maupun di dalam kandung kemih ini  akan bergerak turun ke dalam saluran kemih (ureter) dan menimbulkan penyumbatan bahkan dapat merusak jaringan ginjal. Akibatanya penderita penyakit batu ginjal akan mengalami kesulitan dan rasa nyeri bahkan pendarahan saat buang air.
Batu ginjal kronis juga menjadi penyebab gagal ginjal. Gagal ginjal terjadi jika ginjal gagal melakukan fungsinya seperti menyaring dan membuang sisa metabolisme tubuh yang bersifat racun dalam bentuk air seni, mengatur tekanan darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, serta menstimulasi produksi sel darah merah dalam tubuh.
Faktor penyebab penyakit batu ginjal
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab batu ginjal. Namun kebanyakan disebabkan oleh hal-hal yang berhubungan dengan pola makan. Mengkonsumsi bahan makanan yang kaya kalsium, oksalat, purin dan garam secara berlebihan dapat memperbesar risiko menderita batu ginjal. Konsumsi berlebihan makanan-makanan ini menjadi penyebab utama terbentuknya batu ginjal kalsium (oksalat atau fosfat), batu magnesium amonium fosfat, batu asam urat, dan batu sistin (cystine).
Batu ginjal kalsium umumnya akan ditemukan pada orang yang banyak mengonsumsi makanan yang kaya oksalat seperti teh, kopi, soft drink, kokoa, dan sayur bayam. Sedangkan batu  ginjal asam urat lebih tinggi kemungkinannya diderita oleh orang yang sering mengonsumsi makanan seperti daging, jeroan dan hasil laut seperti sea food.
Kekurangan asupan cairan atau latihan berat tanpa penggantian cairan yang cukup sesudahnya juga menjadi penyebab utama penyakit batu ginjal. Kekurangan cairan (dehidrasi) akan mengakibatkan ginjal bereaksi dengan cara menahan sebanyak mungkin cairan dan elektrolit dalam tubuh sehingga jumlah urine yang dihasilkan akan sedikit dan berwarna pekat yang akhirnya akan mempermudah terbentuknya batu ginjal.
Kondisi-kondisi lain yang berhubungan dengan peningkatan pembentukan batu ginjal adalah penyakit ginjal seperti renal tubular acidosis, cystinuria dan hyperoxaluria. Orang-orang dengan penyakit peradangan usus besar atau yang telah mempunyai bypass usus atau operasi ostomy adalah juga lebih mungkin mengembangkan batu-batu ginjal.
Disamping itu yang tak kalah pentingnya adalah faktor bakat atau warisan genetik  seseseorang. Jika salah satu saudara Anda menderita penyakit batu ginjal atau batu kemih, Anda juga akan mempunyai kecendrungan lebih besar terserang penyakit yang sama dari pada orang lain.
Apa saja gejala-gejalanya?
Gejala dan keluhan yang ditimbulkan penyakit ini tergantung di mana letak batu tersebut. Batu yang terletak di dekat kandung kemih biasanya menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter bisa menyebabkan nyeri punggung (kolik renalis). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam.
Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam urine. Keluarnya darah saat kencing ini terjadi dikarenakan adanya perlukaan yang terjadi akibat gesekan batu dengan saluran kemih yang dilewati.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadi infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penggelembungan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.
Pengobatan penyakit batu ginjal
Batu kecil berukuran 4 mm yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Dengan minum banyak air, kebanyakan batu-batu ginjal ukuran ini akan terbuang dengan sendirinya lewat urine dalam waktu 48 jam. Tetapi jika batu ginjal lebih besar lagi (9-10 mm), biasanya dibutuhkan terapi khusus untuk penanganannya, seperti terapi farmakologi dengan obat-obatan, meliputi calcium channel blocker (nifedipin) dan alfa bloker (tamsulosin).
Untuk batu yang berukuran 1 cm atau kurang di dalam pelvis renalis atau bagian ureter bisa dipecahkan dengan prosedur yang disebut lithotripsy. Pada prosedur ini, digunakan gelombang-gelombang kejut untuk memecah batu yang besar kedalam potongan-potongan yang lebih kecil yang kemudian dapat lewat melalui urine.
Teknik-teknik operasi juga dapat dilakukan untuk mengangkat batu-batu ginjal. Pengangkatan batu ginjal lewat teknik ini dilakukan melalui sayatan kecil pada kulit (percutaneous nephrolithotomy) atau melalui alat yang dikenal sebagai ureteroscope yang dilewatkan melalui urethra dan kantong kemih kedalam ureter. (ez/ks)

0 komentar:

Posting Komentar